Surat Untuk GIE

"Lebih baik diasingkan daripada menyerah pada kemunafikan." -Soe Hok Gie

Hai Gie, kawanku yang kita belum pernah ketemu.
Apa kabar kau di atas sana?
Apakah hingga saat ini kau masih terus gelisah seperti dulu?
Kondisi bangsa tercinta kita ini tidak banyak berubah, Gie
Masih sama seperti yang dulu kau tahu,
Kecuali soal aroma 'politik balas jasa' dan ketidakadilan,
Ini semakin mendarah daging,
Seolah menjadi hal yang biasa saja,
Katanya tak perlu dibesar-besarkan

Kau tahu?
Aku baru selesai membaca buku tentang mu, Gie.
Judulnya "Soe Hok-gie Sekali Lagi". Sayangnya ceritamu dalam buku ini dimulai justru dengan hari-hari terakhirmu menghirup udara negeri ini.
Yakni ketika kau, idhan, wiwiek, herman, badil, maman, dan freddy memulai perjalanan kalian menuju Semeru,
dimana kau dan Idhan menjemput musibah itu,
yang kemudian membuat kalian berdua pergi ke atas.
Jauh..... Sekali. Ke atasnya atas

Memang, bagi pendaki gunung atau pencinta alam,
Sisipan tulisan soal musibah Gunung Semeru kalian ini
Memberikan prospek dari sisi lain,
Yakni tentang pertemanan sejati, kepedulian dan solidaritas, serta semangat kebersamaan.
Namun juga menyisakan kesedihan teramat dalam,
Walaupun aku tidak menyaksikannya sendiri

Kau pernah bilang, bahwa Mochtar Lubis mengatakan ini padamu :
"Kalau seseorang memilih jalan jujur, hidupnya akan berat sekali. Dia akan kesepian, dijauhi kawan dan dibenci banyak orang. Mungkin sampai kita mati, kita akan terus seperti ini. Beranikah kita berdiri sendiri? Kalau kita berani, majulah menuju dataran yang sepi dan kering, tapi disana ada kejujuran".
Lalu kau bilang,
Terus terang saja, kadang-kadang kau takut sekali.
Tetapi selama kau bisa mengatasi ketakutanmu,
Kau akan maju terus, sampai nanti akhirnya kau akan patah

Ah.. Kau memang keras kepala dan sombong Gie.
Tapi itulah kau. Tanpa sifatmu itu,
Maka kau tak akan pernah menjadi Gie yang dikenal hingga saat ini,
Gie kecil yang pemberani

Gie,
Melalui buku ini, aku jadi kenal kamu
Kamu adalah anak muda yang selalu gelisah melihat berbagai kesewenangan dan ketidakadilan yang terjadi di negeri ini,
Melihat para penegak hukum yang menginjak-injak hukum itu sendiri,
Penguasa-penguasa yang terlena dengan kekuasaan,
Hingga menjadi tidak peduli lagi dengan Ampera

Kisahmu Gie,
Adalah sebuah kisah kepahlawanan
Yang penuh ironi dan kekecewaan dari seseorang yang mencintai hidup.
Kisahmu menjadi sebuah kisah yang sangat relevan,
Untuk dibaca 'Sekali Lagi' untuk anak-anak muda saat ini

Gie, mungkin aku tidak bisa seperti dirimu
Yang mampu mengkritik dengan tajam,
Melawan setiap ketidakadilan dan kesewenangan tanpa gentar.
Tidak seperti kamu yang ingin merubah dunia,
Aku hanya gadis kecil yang ingin bertahan di dalamnya.
Bertahan dengan baik.

Walaupun seringkali ingin sekali ku berteriak melawan,
Tapi kekuatanku tak sebesar kekuatanmu.
Keberanianku tak sebesar punyamu.
Namun dengan sedikit kekuatan dan keberanian ini,
Biarkan aku melawan dengan caraku.

Sekian dulu, Gie.
Aku akan sering menyapamu nanti.
Terimakasih banyak.

Sampai jumpa di atas!!

Comments

Popular posts from this blog

FUNGSI RIBBON PADA MICROSOFT WORD

Mencari Kawan ke Pulau Pepaya (Pepaya Island, Part 1)

Percaya - Yang Kutahu Tentang Cinta | #bookreview6