Harry Potter and The Cursed Child | #bookreview12
Harry Potter and The Cursed Child |
"Menderita adalah seperti bernapas bagi manusia." -Albus Dumbledore
Judul: Harry
Potter and The Cursed Child (skenario versi Indonesia)
Penulis:
J.K.Rowling, John Tiffany, & Jack Thorne
Alih bahasa:
Rosi L. Simamora
Penerbit: PT
Gramedia Pustaka Utama
Tahun terbit:
2018
Ketebalan:
384 hlm.
ISBN:
9786020386201
Menjadi Harry Potter memang sulit dan sekarang pun tidak
lebih mudah ketika ia menjadi pegawai Kementerian Sihir yang kelelahan, suami,
dan ayah tiga anak usia sekolah.
Sementara Harry berjuang menghadapi masa lalu yang
mengikutinya, putra bungsunya, Albus, harus berjuang menghadapi beban warisan
keluarga yang tak pernah ia inginkan. Ketika masa lalu dan masa sekarang
melebur, ayah dan anak pun mengetahui fakta yang tidak menyenangkan: terkadang
kegelapan datang dari tempat-tempat yang tak terduga.
Berdasarkan cerita asli baru karya J.K. Rowling, John
Tiffany, dan Jack Thorne, naskah untuk "Harry Potter dan si Anak
Terkutuk" aslinya dirilis sebagai 'edisi latihan khusus' bersama
pementasan perdana di West End London pada musim panas 2016.
Drama ini mendapat ulasan positif dari para penonton dan
kritikus teater, sementara naskahnya segera menjadi bestseller global. Naskah
definitif dan final ini berisi dialog drama, juga materi tambahan.
• • •
Saya pikir, kisah menegangkan Harry Potter hanya akan
berakhir di Deathly Hallows. Tapi ternyata saya -dan barangkali banyak
Potterhead di luar sana, salah besar. Kisah milik putra dari James Potter dan
Lily Evans ini, terus berlanjut dengan ketegangan yang sama. Bedanya, kali ini,
ia ditimpakan dengan lebih banyak tanggung jawab, salah satunya sebagai seorang
ayah dengan tiga orang anak, di mana salah satu di antaranya ada yang begitu
mirip dia: mengalami masa yang tak mudah, pemberontak, 'terlalu berani', dan
sangat gegabah, yakni Albus Severus Potter.
Albus Severus Potter. Membawa 3 nama yang amat luar biasa
dalam dunia sihir, dan menjadi beban berat yang harus dipikulnya. Albus: dari
nama Albus Dumbledore, seorang Gryffindor dan Kepala Sekolah Hogwarts yang
sangat mahsyur dengan julukan 'The Greatest Wizard'.
Severus: dari nama Severus Snape, seorang Slytherin dan
salah satu Kepala Sekolah Hogwarts yang dikatakan Harry sebagai orang paling
berani yang pernah Ia temui.
Dan Potter: nama ayahnya sendiri, Harry Potter, yang amat
terkenal dengan julukan: 'the child who lived', penyihir paling terkenal di
dunia, dan penyelamat dunia sihir dengan keberaniannya melawan 'You Know Who'
-Voldemort.
"Albus Severus, kau dinamakan seperti dua kepala
sekolah Hogwarts. Salah satunya adalah Slytherin dan dia barangkali orang
paling berani yang pernah kutemui," ucap Harry suatu ketika pada anaknya
itu.
Tapi Albus tidak bisa menerima, ketika sebuah kenyataan
menghampirinya. Kenyataan yang membuat Ia marah, mengklaim diri sebagai
penyihir hitam, dan memberontak sejadi-jadinya. Beban keluarga tadi terus
menempel dan jadi bumerang amat dahsyat yang datang dari segala hal dan dari
semua orang. Ia dikatakan sebagai 'sebuah penyimpangan'. Hogwarts jadi tidak
menyenangkan untuknya. Berbanding terbalik dengan Ron, yang pernah berkata,
"Aku rela memberikan apa saja untuk bisa kembali ke sana (Hogwarts)".
Kekacauan yang penuh duka pun kian berdatangan.
Kenyataan-kenyataan lain bermunculan. Segalanya sama sekali berbeda. Dan tak
ada yang dapat dilakukan selain kembali bersatu.
Sahabat-sahabat itu seakan kembali ke masa lampau, seperti
saat-saat ketika mereka masih berjubah Hogwarts dan menenteng tongkat sihir ke
mana pun. Kembali seperti masa-masa di mana mereka kerap memberontak, melakukan
hal-hal tak terperikan, untuk melakukan misi penyelamatan. Kali ini,
masing-masing dengan pasangannya, harapan untuk anak-anaknya, dan.. bersama
seorang sahabat baru.
Comments
Post a Comment