Sebuah Kecewa | #Prosa2


Di antara potongan waktu 24 jam kini
Ada yang menyesakkan
Tubuhku bagai dihimpit dinding besi dingin, keras, tebal
Jiwaku bagai dipukul godam bertalu-talu, tak henti
Segalanya kian menyesakkan
Jika ditanya, aku pun tak menahu apa yang menyesakkan ini
Hanya ketika mengikuti alunan irama kata itu
Ketika bergelayut manja dalam lembaran frasa itu
Ketika tenggelam dalam rasa tak terbantahkan itu
Diri ini hanya sakit tanpa tahu kenapa
Jiwa ini ingin berontak tapi tak tahu harus ke siapa
Ingin berlari tapi tak punya arah tujuan
Ingin tenggelam saja, air di sini rasanya tak cukup untuk menenggelamkan
Air itu leleh
Tak terperikan, mengalir terus, tak terbendung
Dia mengamuk juga pada diri yang tak kuasa menjawab segala tanya
Tak betah dalam mata seorang pecundang terbesar sepanjang sejarah
Dia pikir, “Mending aku merana di luar, daripada harus merana di dalam kesedihan itu.”
Aku linglung
Mulai tumbang
Semangat yang dulunya meluap-luap kini tak ada lagi
Bahkan seberkas cahaya – pun
Tak ada
Tak ada yang bisa menolong
Tak berdaya,
Mati.

Comments

Popular posts from this blog

FUNGSI RIBBON PADA MICROSOFT WORD

Mencari Kawan ke Pulau Pepaya (Pepaya Island, Part 1)

Percaya - Yang Kutahu Tentang Cinta | #bookreview6