Holly si Peri Natal | #bookreview14


Daisy Meadows - Holly si Peri Natal


Judul: Holly si Peri Natal
Penulis: Daisy Meadows
Ilustrator: Georgie Ripper
Penerbit: Elex Media Komputindo
Tahun terbit: 2011
Ketebalan: 167 halaman
ISBN: 978-602-00-1641-2

Holly si Peri Natal mengepak-ngepak, siap menaburkan kilau di hari Natal. Tapi, Jack Frost telah mencuri kereta Santa. Raja dan Ratu Peri meminta Rachel dan Kirsty membantu Holly untuk mendapatkannya kembali. Berhasilkah Rachel, Kirsty, dan Holly membawa pulang kereta Santa setelah mereka sempat tertangkap oleh Jack Frost dan para goblin?


Aku sampai senyum-senyum sendiri membaca buku ini. Imut sekali. Sudah lama Aku tidak merasakan membaca seringan dan se-santai saat membaca buku ini. Tidak perlu banyak berpikir, tidak perlu benar-benar diam dan fokus, dan tenagaku sama sekali tidak terkuras. Semuanya mengalir begitu saja. Pelan dan tenang, kuhabiskan buku ini hanya dalam 2 jam, jika dikalkulasi.

Aku benar-benar menikmatinya. Seperti kembali ke masa kecil yang senantiasa diisi dengan cerita peri dan dunia dongengnya. Kebahagiaan masa kecilku benar-benar datang lewat Rachel, Kirsty, dan Holly si Peri Natal, dalam petualangan mereka menyelamatkan kereta Santa, dan tiga hadiah spesial milik Raja dan Ratu Peri.

Buku ini menyuguhkan cerita yang amat ringan, nyaris tanpa beban. Masalah-masalah yang sebenarnya rumit pun, terasa sangat menarik dan mengasyikkan, berkat si penulis, Daisy Meadows.

Caranya mendeskripsikan hari-hari menjelang Natal, salju yang lebat tepat sebelum malam Natal, lalu kebahagiaan Natal pun, sangat terasa. Seperti magic. Aku tersihir, bagai sudah ikut serta berbelanja keperluan Natal ke Pusat Belanja Rainbow, bermain-main di tengah salju yang lebat, dan merangkai pohon Natal yang indah dengan boneka peri di puncaknya. Ketika tiba-tiba Aku sudah selesai membaca semuanya, Aku sadar, Aku benar-benar sudah ikut dengan petualangan tiga cilik itu.

Selain itu, karena didukung ilustrasi-ilustrasi menarik dari Georgie Ripper, buku ini semakin komplet dan menyenangkan. Rasanya ingin kubawa ke adik-adikku dan meminta mereka untuk membacanya. Pasti seru.

Daisy dan Georgie sudah berhasil menciptakan sebuah pelarian paling mengasyikkan untuk anak-anak di zaman kini yang sedang bosan membaca buku yang banyak menguras pikiran dan rasa.

Yang paling penting, ada satu hal yang kusadari usai membaca buku ini. Bahwa kalimat yang beberapa waktu terakhir sempat terkenal karena kehadiran Joker, itu benar adanya. Orang jahat, adalah orang baik yang tersakiti.

Jack Frost, tokoh antagonis di buku ini, mengalami apa yang dialami Joker dalam kisahnya. Kejahatannya membabi-buta karena sebelumnya Ia sempat ditolak, saat berusaha untuk melakukan yang terbaik agar bisa ikut mendapatkan hadiah Natal seperti anak-anak lainnya. Penolakan keras, dengan kata-kata menyakitkan, membuat Ia marah dan memutuskan melakukan hal yang buruk hingga akhir cerita. Dari Jack Frost kita bisa mengambil pelajaran, bahwa kebaikan, patut diberikan kepada siapa pun. Bahkan pada mereka yang pernah kita lihat melakukan kejahatan sekalipun.

Buku ini nyaman untuk dibaca. Kau bisa membacanya sambil mendengarkan musik Natal yang syahdu. Ya. Karena saya tidak percaya dengan kalimat, “Buku ini hanya untuk anak SD, atau buku ini hanya cocok untuk seorang profesor.” Karena setiap orang berhak memilih bacaan yang Ia mau. Tidak ada bacaan yang tidak baik. Sebuah buku hanya akan menjadi tidak bagus jika Ia tidak dibaca.


Comments

Popular posts from this blog

FUNGSI RIBBON PADA MICROSOFT WORD

Mencari Kawan ke Pulau Pepaya (Pepaya Island, Part 1)

Percaya - Yang Kutahu Tentang Cinta | #bookreview6