Posts

Showing posts from August, 2019

Belajar Mencintai Kambing | #bookreview7

Image
Mahfud Ikhwan - Belajar Mencintai Kambing Judul : Belajar Mencintai Kambing Penulis : Mahfud Ikhwan  Penerbit : Mojok Tahun Terbit : 2016 Ketebalan : x+179 hlm ISBN : 978-602-1318-23-2 Belajar Mencintai Kambing merupakan kumpulan cerpen pertama Mahfud Ikhwan. Di dalamnya termuat empat belas cerpen yang kebanyakan mengambil latar desa. Suatu kawasan yang diakui oleh penulisnya ingin ia tinggalkan tapi secara diam-diam justru sering didatanginya. Orang-orang, dan kisah-kisah khas desa yang bersahaja, bahkan sering kali tidak masuk akal, dikisahkan secara apik dan tak berlebihan. Buku ini direkomendasikan untuk para penyuka sastra Indonesia dan Anda yang sedang belajar menulis cerpen.                                        • • • Aku sudah jatuh cinta dengan buku ini sejak selesai membaca "Moh. Anas Abdullah dan Mesin Ketiknya" -cerpen pertama yang Mahfud sajikan. Ce...

Percaya - Yang Kutahu Tentang Cinta | #bookreview6

Image
Diego Christian - Percaya Judul : Percaya Penulis : Diego Christian Penerbit : GagasMedia Tahun Terbit : 2012 Ketebalan : viii+232 hlm ISBN : 979-780-567-0 Semua orang punya cara tersendiri untuk melindungi orang yang disayanginya. Aku merasa harus mengerti hidupmu dari segala hal yang mungkin bisa membuatmu terluka. Seperti berada di akuarium bening, semua terlihat sempurna dan sederhana untukmu. Memang begitulah inginku: kau berbahagia, merasa memiliki dunia dalam genggamanmu. Tapi sekarang kau meminta aku jujur. Kau bilang, aku mengkhianati perasaanmu. Kau juga bilang, semua yang kulakukan selama ini menghancurkan hubungan kita. Dinding kaca itu pun hancur berkeping-keping, menyisakan beling yang melukai kaki kita. Tak ada lagi yang tersisa, kecuali bibirmu yang gemetar saat berusaha terlihat tegas di hadapanku. Aku ingin menangis, tetapi air mataku menolak keluar. Bagaimana caraku mengatakan yang sebenarnya? Bagaimana caraku membuatmu percaya: justru karena menya...

86 | #bookreview5

Image
Okky Madasari - 86 Judul : 86 Penulis : Okky Madasari Penerbit : PT Gramedia Pustaka utama Tahun Terbit : 2011 Ketebalan : 256 hlm ISBN : 978-979-22-6769-3 Apa yang bisa dibanggakan dari pegawai rendahan di pengadilan? Gaji bulanan, baju seragam, atau uang pensiunan? Arimbi, juru ketik di pengadilan negeri, menjadi sumber kebanggaan bagi orangtua dan orang-orang di desanya. Bekerja memakai seragam tiap hari, setiap bulan mendapat gaji, dan mendapat uang pensiun saat tua nanti. Arimbi juga menjadi tumpuan harapan, tempat banyak orang menitipkan pesan dan keinginan. Bagi mereka, tak ada yang tak bisa dilakukan oleh pegawai pengadilan. Dari pegawai lugu yang tak banyak tahu, Arimbi ikut menjadi bagian orang-orang yang tak lagi punya malu. Tak ada yang tak benar kalau sudah dilakukan banyak orang. Tak ada lagi yang harus ditakutkan kalau semua orang sudah menganggap sebuah kewajaran. Pokoknya, 86!                     ...

Aku Lupa Bahwa Aku Perempuan | #bookreview4

Image
Ihsan Abdul Quddus - Aku Lupa Bahwa Aku Perempuan Judul : Aku Lupa Bahwa Aku Perempuan Penulis : Ihsan Abdul Quddus Penerbit : Pustaka Alvabet Tahun Terbit : 2012 Ketebalan : 221 hlm ISBN : 978-602-9193-16-9 Kisah tentang perempuan yang telah menggapai ambisinya. Sebagai politisi sukses, kiprahnya di parlemen dan pelbagai organisasi pergerakan perempuan menempatkan dirinya dalam lingkar elit kekuasaan. Latar belakang politik yang masih konservatif kala itu menjadikannya fenomena baru dalam isu kesadaran jender. Tetapi, kehampaan menyelimuti kehidupan pribadinya dan hampir membuat jiwanya tercerabut. Masalah demi masalah mendera, bahkan anak semata wayangnya yang dia anggap sebagai harta paling berharga justru lebih akrab dengan sang ibu tiri. Hingga suatu kala, ia memutuskan lari dari kehidupan pribadinya, bahkan berusaha lari dari tabiat perempuannya. Pada usia lima puluh lima tahun, ia membunuh kebahagiaannya sebagai perempuan. Ia melakukan apa saja untuk melupakan ...

Orang-Orang di Persimpangan Kiri Jalan | #bookreview3

Image
Soe Hok Gie - Orang-Orang di Persimpangan Kiri Jalan Judul : Orang-Orang di Persimpangan Kiri Jalan Penulis : Soe Hok Gie Penerbit : MataBangsa Tahun Terbit : 1997 Ketebalan : xxi+360 hlm ISBN : 978-979-9471-27-7 "Engkau tahu siapa saya? Saya Musso. Engkau baru kemarin jadi prajurit dan berani meminta supaya saya menyerah pada engkau. Lebih baik meninggal daripada menyerah, walaupun bagaimana saya tetap merah putih." Karena prajurit ini memang tidak bermaksud menembak mati Musso, ia lari ke desa di dekatnya. Sementara itu pasukan-pasukan bantuan di bawah Kapt. Sumadi telah datang. Musso bersembunyi di sebuah kamar mandi dan tetap menolak menyerah. Akhirnya ia ditembak mati. Mayatnya dibawa ke Ponorogo, dipertontonkan dan kemudian dibakar. • • • Salah satu sejarawan yang tersohor di negeri ini -Ahmad Syafii Maarif bilang, karya tentang pemberontakan PKI di Madiun ini dianyam demikian rupa seakan-akan kita membaca sebuah novel sejarah dramatis yang menega...