Makhluk Asing dalam Diri Manusia | #bookreview40

 


Judul: Animal Rationale

Penulis: FX Rudy Gunawan

Penerbit: Gagas Media

Tahun terbit: 2009

Ketebalan: 186 halaman

ISBN: 979-780-360-0

 

“Untuk sampai di Yobar, kau harus dua kali melewati kematian. Yobar. Mungkin, kau tak pernah mendengar nama itu. Mungkin, kau bertanya-tanya, tempat macam apakah itu yang membuat seseorang harus melewati dua kali kematian untuk mencapainya? Ah, apakah ini semacam “jalan kemustahilan” yang harus dilalui seseorang untuk menjadi seorang seniman?”

Dalam Animal Rationale: Cerita-Cerita yang Tak Pernah Usai ini, FX Rudy Gunawan menguak sisi “kebinatangan” manusia melalui berbagai “jalan”. Bahkan, Ia pun mencoba mengintip dari jendela mata seorang manusia yang selalu tersaput kabut tipis.

Baca juga: Projo&Brojo | #bookreview39

Diri manusia dipenuhi makhluk aneh, mungkin sampai ribuan makhluk asing yang begitu mengerikan. Mereka bergerak, menari-nari, tertawa-tawa, dan menyeringai buas siap memangsa apa saja. Bahkan, seekor anjing hitam pun menganalogikan manusia sebagia binatang yang benar-benar tolol, tapi sekaligus paling berbahaya dan paling ganas. Begitu tersesat dalam pikirannya, manusia menjadi sangat kejam dan bisa melakukan apa saja.

Melalui kisah dalam tulisannya ini, FX Rudy Gunawan mengajak Anda “mengenali” makhluk dalam diri Anda. Namun, hati-hatilah, jangan sampai tersesat dalam pikiran “manusia” Anda.

Merasa gagal jadi seorang pembaca karena baru membaca buku kumpulan cerpen ini. Sepanjang membaca buku kecil ini, aku kerap bertanya, dari mana Rudy Gunawan dapat ide-ide segila dan se-absurd ini? Padahal, jujur saja buku ini saya temukan di sebuah bazar buku murah yang khusus menjual buku-buku “kurang laku”. Aneh bin ajaib.

Tapi, semua pertanyaan itu terjawab setelah kutemukan catatan singkat tentang Rudy Gunawan di sampul belakang. Dia ternyata salah satu pendiri Perkumpulan Seni Indonesia (PSI) bersama Seno Gumira Ajidarma yang begitu tersohor dengan Affair, Dilarang Menyanyi di Kamar Mandi, hingga Sepotong Senja Untuk Pacarku; Arahmaiani; Nezar Patria; juga Landung Simatupang, si penerjemah karya besar George Orwell, 1984. Ternyata manusia hebat. Sayang sekali aku baru kenal sekarang.

Baca juga: Sebab Kita Semua Gila Seks | #bookreview38

Buku ini berisi 11 cerpen yang semuanya selalu menyelipkan pesan-pesan intim, juga kerap meninggalkan misteri di akhir cerita. Sebut saja cerita Markum Sudah Tidur yang secara tidak langsung mengecam tindakan pelecehan seksual yang kerap terjadi namun hampir selalu “selesai” begitu saja, dengan Markum yang punya penis segede gaban sebagai tokoh utama. Atau cerita Jalan Kemustahilan yang mengambil latar sebuah tempat prostitusi di Merauke, juga harapan para pelacur tentang sebuah cinta yang tulus.

Atau ada juga cerita Hyper Sex yang mencuatkan penjelasan tentang betapa pengalaman masa kecil akan selalu membekas, dan membentuk diri seorang manusia di masa depannya. Di cerita ini, seorang anak berumur 12 tahun menyaksikan persetubuhan ayah dan ibunya, yang membuatnya menjadi seorang penggila seks saat dewasa. Aku juga berdecak ketika membaca The Living Legend yang membuka sisi kebinatangan manusia yang mau juga mencabuli seekor kerbau dengan segala legendanya.

Baca juga: Le Petit Prince | #bookreview37

Semua cerita dalam buku ini nyeleneh, aneh, menjijikkan, sekaligus memberi kesadaran paling sempurna. Sebuah buku kumpulan cerpen yang patut dibaca.

Comments

Popular posts from this blog

FUNGSI RIBBON PADA MICROSOFT WORD

Mencari Kawan ke Pulau Pepaya (Pepaya Island, Part 1)

Percaya - Yang Kutahu Tentang Cinta | #bookreview6