Gie-Semeru-Ranu Kumbolo | #Prosa4
Selamat ulang tahun. Soe Hok Gie, 17 Desember 1942 - 17 Desember 2019
(Foto - Kompas) |
Senja ini, ketika matahari turun
Ke dalam jurang-jurang Semeru
Aku datang kembali
Ke dalam ribaanmu, Gie, dalam sepimu
Dan dalam dinginmu
Walaupun setiap orang berbicara
Tentang manfaat dan guna
Aku bicara padamu tentang rindu dan kekaguman
Dan aku terima kau dalam keberadaanmu
Keberadaanmu yang tiada
Samudera awan dari jalur pendakian menuju Puncak Mahameru. (Foto - Nikhen Moko) |
Aku rindu padamu, Gie, yang gelisah dan kesepian
Dirimu adalah nyanyian keabadian tentang tiada
Adalah raungan perasaan keadilan yang tajam
Dirimu dan kekagumanku adalah kebisuan semesta
Malam itu ketika dingin dan kebisuan
Menyelimuti Ranu Kumbolo
Kau datang kembali
Dan bicara padaku tentang kehampaan semua
Ranu Kumbolo, Gunung Semeru. (Foto - Hasanul Muqfy) |
Kau bilang, “Hidup adalah soal keberanian,
Menghadapi yang tanda tanya
Tanpa kita bisa mengerti, tanpa kita bisa
menawar
Terimalah, dan hadapilah”
Dan antara tenda-tenda sunyi
Dan air Ranu yang diam, tenang
Aku terima itu semua
Melampaui batas-batas ketiadaanmu,
Melampaui batas-batas jurang Semeru
Aku rindu padamu, Gie
Karena aku kagum pada keberanian hidupmu
Jakarta, 19 Juli 1966 Gorontalo, 12 Desember 2019
Soe Hok-gie Nikhen Moko
Baca juga tulisan tentang Gie lainnya:
1. Untuk Gie, yang Abadi di Semeru
Comments
Post a Comment